BAB II
LANDASAN
TEORI
Teori Dasar
- Pengertian
Motor kapasitor dengan dua nilai adalah motor yang
mempergunakan dua nilai kapastansi yang berbeda untuk kondisi start dan jalan.
Agar motor fasa dapat melakukan starting sendiri maka diperlukan adanya sebuah
belitan bantu yang dapat menghasilkan fasa baru atau start fasa yang membuat
startor motor mempunyai dua fasa.
Dengan adanya fasa baru tersebut motor satu fasa akan
melakukan start sendiri karena timbul retoring fluks walau timbul sesaat mampu
membuat motor satu fasa berputar. Untuk memperbesar torsi starting yang timbul
maka diperlukan perbedaan yang cukup besar, untuk tujuan tersebut maka motor
dipasang sebuah kapasitor. Dimana penggunaan dari kapasitor itu sama dengan
belitan bantu yang hanya sesaat.
Dengan demikian bila kecepatan sudah mencapai kira-kira
75% dari kecepatan nominal maka belitan bantu kapasitor diputuskan hubungan
dengan belitan utama dengan menggunakan saklar sentrifugal.
Ada beberapa jenis motor kapasitor :
-
Motor
kapasitor starting
-
Motor kapasitor running
-
Motor
kapasitor starting dan running
- Motor
kapasitor starting
Motor
jenis ini menggunakan belitan bantu berupa induktor seri dengan kapasitor
sehingga diperoleh pergeseran fasa yang mendekati 900. Sehingga
diperoleh torka starting yang lebih besar dibandingkan dengan motor split fasa.
Ketika motor sudah beroperasi mendekati 75 – 80 % dari kecepatan rating maka
saklar sentrifugal akan beroperasi memutus belitan bantu, sehingga
karakteristik torka - kecepatannya mendekati karakteristik jenis motor split
fasa. Rangkaian ekuivalen dan karakteristik torka dari motor jenis ini
diperlihatkan pada gambar 1.
Gambar 1. Karakteristik motor kapasitor start
- Motor kapasitor start dan running
Motor jenis ini digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan torka tinggi. Untuk menghasilkan torka starting dan running yang
tinggi maka digunakan dua buah kapasitor dengan nilai yang berbeda. Kapasitor
C1 digunakan untuk menghasilkan torka starting memiliki kapasitansi yang lebih
rendah dari kapasitor C2 yang digunakan pada saat running. Saklar pemutus
digunakan untuk memindahkan belitan dari C1 ke C2 ketika kecepatan rating telah
tercapai. Dengan cara ini maka kebutuhan torsi tinggi pada saat starting dan
running dapat dipertahankan. Perbandingan rangkaian ekuivalen kapasitor start
dan kapasitor running diperlihatkan pada gambar 2.
Gambar 2. Motor kapasitor start dan running.
- Rangkaian Ekivalen
Rumus :
Daya Motor Induksi
1.
Mencari
nilai kapasitor :
uF = (159300 x 1) / (f x E)
2.
Mencari
nilai frekuensi pada kapasitor :
F = (n x p) / 120
3.
Mencari
arus pada saat pengosongan kapasitor :
Ise = Ieff x e – t / RC
- Pengukuran Daya P1
Tegangan P1 yang masuk diukur dalam sebuah penghantar
konduktor dengan memakai sebuah Wattmeter. Apabila muatan itu simetris, nilai
dari ukuran tenaga dapat dikalikan dengan 3 untuk mendapat kebutuhan daya
keseluruhan.
P1 = 3 . Phasa
- Pembagian Daya P2
Jika putaran M dan kecepatan n telah ditentukan untuk
bermacam-macam beban daya motor yang tepat P2, pembagian dapat ditentukan :
P2 = M . W
dimana : P2 = pembagian daya (watt)
M = Torsi (Nm)
W = sudut
kecepatan (1/s)
Berikut adalah hubungan
yang terdapat antaran sudut kecepatan dan kecepatan rotor n :
Rumus : W = 2 π n / 60
W = 2 . 3,14 .
n / 60
W = n / 9,55
Jadi : P1 = M . n /
9,55
- Efesiensi
Efesiensi diberikan oleh perbandingan antara pembagian
daya dan daya pakai.
π
= P2 / P1
- Faktor daya
Faktor daya ditentukan bagian luar dari pada konduktor
dengan sudut faktor meter daya dari persamaan :
Cos
α = P1 / √3 U.I
- Slip
Slip dari motor dapat dihitung pada bermacam-macam beban
berdasarkan persamaan :
s
= ((ns – nr) / ns) . 100%
Dimana : ns =
kecepatan serempak (min-1)
n = kecepatan putar rotor ( min-1)
s = slip (%)
Karakteristik Motor Kapasitor
BAB III
ALAT DAN BAHAN
- Motor 1 fasa kapasitor
- Power supply 1 fasa
- Wattmeter
- Ampermeter
- Voltmeter
- Cosphimeter
- Kabel
- Rubber Coupling
BAB V
LANGKAH KERJA
- Melakukan pengukuran / pengujian besar pengasutan, yaitu perbandingan antara arus starting terhadap arus running / nominal motor.
- Melakukan pengukuran :
a.
Va,
Im dan putaran tidak melebihi ketentuan dari name plate,
b.
Va,
n dan M (torsi untuk kecepatan konstan),
c.
Mengatur
tahanan Tb, serta melakukan pengukuran seperti langkah 1 dengan torsi yang
diatur konstan dengan ketentuan name plate.
- Melepas rangkaian kapasitor, kemudian merubah menjadi kapasitor runnig.
- Melakukan pengukuran / pengujian besar asutan, yaitu perbandingan antara arus starting terhadap arus running / nominal motor
- Melakukan pengukuran :
a.
Va,
Im dan putaran tidak melebihi ketentuan dari name plate,
b.
Va,
n dan M (torsi untuk kecepatan konstan),
c.
Mengatur
tahanan Tb, serta melakukan pengukuran seperti langkah 4 dengan torsi yang
diatur konstan dengan ketentuan name plate.
- Melepas rangkaian kapasitor, kemudian merubah menjadi kapasitor runnig dan starting.
- Melakukan pengukuran / pengujian besar asutan, yaitu perbandingan antara arus starting terhadap arus running / nominal motor
- Melakukan pengukuran :
a.
Va,
Im dan putaran tidak melebihi ketentuan dari name plate,
b.
Va,
n dan M (torsi untuk kecepatan konstan),
Mengatur tahanan Tb, serta melakukan pengukuran
seperti langkah 7 dengan torsi yang diatur konstan dengan ketentuan name plate
ANALISA
Pada praktikum kali ini, praktikan
dapat menganalisa dari hasil praktek yang sudah praktikan lakukan di labor
MABB. Yaitu tentang pengoperasian motor kapasitor.
1.
Analisa
rangkaian
Rangkaian
dari sebuah motor kapasitor ini tidaklah sulit karena praktikan sudah
dilengkapi dengan modul yang sudah disediakan untuk melihat hasil pengukuran
yang dilakukan.
Langkah
awal yang praktikan lakukan adalah menghubungkan sumber tegangan tiga phase ke
U1 pada motor, dan keluarannya U2 masuk ke keluaran saklar. Saklar disini
igunakan untuk memudahkan praktikan dalam menghidupkan dan mematikan sebuah
motor.
Masukkan
dari saklar tadi di hubungkan dengan I pada wattmeter, dan I* pada wattmeter
tersebut dihubungkan dengan masukkan amperemeter. I* ini juga dihubung kople
dengan masukkan wattmeter dan
keluarannya dihubungkan dengan masukkan voltmeter. Keluaran pada amperemeter
dihubungkan dengan masukkan sumber listrik. Keluaran pada voltmeter di
hubungkan dengan keluaran sumber listrik.
Rangkaian
pada motor dihubungkan sesuai dengan gambar yang sudah ada pada motor tersebut.
Untuk
menghidupkan sebuah motor praktikan menekan tombol ON pada saklar, dan
praktikan melihat hasil dari pengukuran dan menulisnya pada tabel percobaan.
sebuah motor kapasitor mirip dengan
motor fasa belah, hanya pada jenis kapasitor ini di tambah satu unit kapasitor.
Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak
digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan
lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor
ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi
untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor
dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor
kapasitor ini antara lain:
1. Kapasitor kertas (The Paper
Capacitor)
2. Kapasitor minyak (The oil
Capacitor)
3. Kapasitor elektrolit (The
electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini
antara 6 mikroF – 150 mikroF. Menurut hubungan kapasitornya jenis motor
kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Motor kapasitor start (starting
capacitor motor)
2. Motor kapasitor tetap/ running
(permanent capacitor motor)
3. Motor kapasitor start/ running
(start-running capacitor motor)
1.
Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
Motor ini adalah merupakan jelmaan
dari motor fasa belah, tetapi mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan
belitan bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya
ditambah satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start).
Seperti dikatakan di awal prinsip kerja motor kapasitor start ini sama seperti
motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan
terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak ada
resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda
fasa diantara keduanya, disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan gaya yang
berbeda maju atau mundur tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada
umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke
kanan. Setelah motor berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal
bekerja memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan
lilitan utama.
Keuntungan
motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah:
1.Mempunyai
kopel yang lebih kuat.
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun
bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
1. Stator
(tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
2. Rotor sangkar dengan porosnya
3. Bantalan peluruh (laher)
4. Tutup stator dan rangka body
5. Kapasitor
6. Ujung-ujung terminal motor
2. Rotor sangkar dengan porosnya
3. Bantalan peluruh (laher)
4. Tutup stator dan rangka body
5. Kapasitor
6. Ujung-ujung terminal motor
2.
Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor
motor)
Motor ini
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu, terhubung
paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan sumber
listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung pada
sirkuit jala-jala saat motor bekerja.
Jenis motor
ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu
jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara
keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan
bantunya. Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi
jalan) merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan
jenis motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm.
3.
Motor kapasitor start/ running (start-running
capacitor motor)
Jenis motor
ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running kapasitor, dimana
tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh kopel awal yang
lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak digunakan pada
room air conditioner.
2. Analisa perhitungan
Rst = Ist
In
1.
Rst = 8 / 1 = 8
2.
Rst = 10 / 1,5 = 6,6
3.
Rst = >20 / 2 = > 10
4.
Rst = >20 / 2,5 = > 8
5.
Rst = >20 / 3 = > 6,6
Rp = Pst
Pn
1.
Rp = 160 / 10 = 16
2.
Rp = 250 / 10 = 25
3.
Rp = 400 / 20 = 20
4.
Rp = >500 / 30 = > 16,6
5.
Rp = >500 / 40 = > 12,5
TABEL PERCOBAAN
Vm
(volt)
|
Ist
(A)
|
In
(A)
|
Tst
(detik)
|
N
(rpm)
|
Cos u
|
Pn
(watt)
|
Pst
(watt)
|
Perhitungan
|
|
Rst
|
Rp
|
||||||||
120
|
8
|
1
|
2.16
|
2210
|
0,16
|
160
|
10
|
8
|
16
|
140
|
10
|
1.5
|
2.05
|
2995
|
0,17
|
250
|
10
|
6,6
|
25
|
180
|
>20
|
2
|
2.00
|
3600
|
>0,11
|
400
|
20
|
>10
|
20
|
200
|
>20
|
2,5
|
1.80
|
4151
|
>0,125
|
>500
|
30
|
>8
|
>16,6
|
220
|
>20
|
3
|
1.00
|
5761
|
>0,113
|
>500
|
40
|
>6,6
|
>12.5
|
KESIMPULAN
Setelah melakukan
praktikum di labor MABB tentang karakteristik motor kapasitor, praktikan dapat
mengambil sebuah kesimpulan dari hasil praktek yang sudah dilakukan, antara lain sebagai berikut
:
1.
Apabila praktikan memasukkan
sumber tegangan yang besar maka arus start dari motor kapasitor tersebut besar
juga bahkan tidak terhingga.
2.
Begitu pula dengan kecepatan
“n” dari motor kapasitor, apabila tegangan besar maka kecepatan putaran motor
kapsitor tersebut juga akan semakin cepat.
3.
Dari hasil perhitungan yang
dilakukan, apabila tegangan sumber besar maka Rst dan Rp akan semakin besar
pula, dan juga daya starting motor tersebut juga akan semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar